ANALISIS PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PASKA PENGELASAN TERHADAP KETAHANAN KOROSI BESI TUANG KELABU KAJI

Authors

  • Mardiana Mardiana Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Muhammad Rasid Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Ali Medi Politeknik Negeri Sriwijaya

Keywords:

Besi Tuang Kelabu, SMAW, HAZ

Abstract

Besi tuang kelabu banyak digunakan pada meja mesin seperti mesin bor, mesin Miling, Mesin Bubut, surface grinding  karena mempunyai sifat-sifat antara lain dapat meredam getaran yang    sangat baik  ( kapasitas peredamnya tinggi), tahan panas, tahan korosi, mudah dalam pengecoran  karena memiliki titik lebur yang rendah, mudah untuk dikerjakan di mesin, mudah didapat  dengan harga yang relatif murah.  Salah satu proses  pengelasan yang dapat dilakukan pada besi tuang kelabu adalah proses pengelasan dengan elektroda terbungkus  atau SMAW ( Shield Metal Arc Welding) dengan menggunakan arus searah DC dan menggunakan elektroda jenis DFC NiFE atau NiFE-C1. Hal yang paling memungkinkan akibat dari proses pengelasan besi tuang (Cast Iron)  adalah terjadinya retak las dimana hal ini disebabkan karena pembekuan yang terlalu cepat, tegangan penyusutan yang terlalu tinggi, prosedur pengelasan yang salah dan penggunaan elektroda yang tidak sesuai. Tegangan penyusutan dalam pengelasan yang terjadi karena timbulnya lonjakan tegangan yang lebih besar yang disebabkan oleh perubahan sifat-sifat bahan pada sambungan terutama pada daerah terpengaruh panas  HAZ ( heat Affected Zone), Untuk mengetahui sejauhmana laju korosi untuk specimen uji setelah dilakukan pengelasan yaitu dengan perendaman specimen uji kedalam larutan NaCl dengan perbandingan 3,5% dengan waktu ekspos 40 hari. Dari data pengujian dapat kita lihat adanya penurunan laju korosi yang cukup siknifikan sebesar 62,06 % yaitu 3.1558 . 10-6 gram/menit untuk specimen uji tanpa di heat treatment dan  1,1971.10-6 gram/menit untuk material yang mendapat perlakuan panas (heat treatment). Hal ini menunjukkan bahwa  proses heat treatment paska pengelasana pada temperatur 730 °C dan kemudian ditahan selama 60 menit dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi pada material besi tuang kelabu.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Mardiana Mardiana, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Mesin POLSRI

Muhammad Rasid, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Mesin POLSRI

Ali Medi, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Mesin POLSRI

References

1. ASM International, “Metal Hand Book Volume 13 Corrotion” Edisi ke 9, 1987
2. DeGarmo, E.P., Black,J.T. , A.Kohser, R ; E.Klamecki Barney, “Material and Processes in Manufacturing “, Wiley ,2002
3. Fontana,M.G.,Greene,N.D.,”Corrosion Engineerin”,Second Edition, Singapura, McGraw Hill, 2002
4. H Van Vlack, L (Sriati Djaprie),” Ilmu dan Teknologi Bahan “, Edisi ke 5, Erlangga, 1984
5. Supriadi, H.,”Pengaruh Tingkat Kekasaran Permukaan Baja Tahan Karat AISI 304 Hasil Proses Sekrap Terhadap Laju Korosi Dalam Lingkungan Asam Sulfat”, Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 2008. http://Digilib.Unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp.gdl.res.2008, 25 Oktober 2009

Downloads

Published

2012-10-10

How to Cite

Mardiana, M., Rasid, M., & Medi, A. (2012). ANALISIS PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PASKA PENGELASAN TERHADAP KETAHANAN KOROSI BESI TUANG KELABU KAJI. AUSTENIT, 4(02). Retrieved from https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/austenit/article/view/790

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.