ANALISIS PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PASKA PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA BESI TUANG KELABU

Authors

  • Muhammad Rasid Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Ibnu Asrafi Politeknik Negeri Sriwijaya

Keywords:

SMAW, HAZ

Abstract

Besi tuang kelabu banyak digunakan pada meja mesin seperti mesin bor, mesin Miling, Mesin Bubut, surface grinding karena mempunyai sifat-sifat antara lain dapat meredam getaran yang    sangat baik ( kapasitas peredamnya tinggi), tahan panas, tahan korosi, mudah dalam pengecoran karena memiliki titik lebur yang rendah, mudah untuk dikerjakan di mesin, mudah didapat dengan harga yang relatif murah. Salah satu proses pengelasan yang dapat dilakukan pada besi tuang kelabu adalah proses pengelasan dengan elektroda terbungkus atau SMAW (Shield Metal Arc Welding) dengan menggunakan arus searah DC dan menggunakan elektroda jenis DFC NiFE atau NiFE-C1. Hal yang paling memungkinkan akibat dari proses pengelasan besi tuang (Cast Iron) adalah terjadinya retak las dimana hal ini disebabkan karena pembekuan yang terlalu cepat, tegangan penyusutan yang terlalu tinggi, prosedur pengelasan yang salah dan penggunaan elektroda yang tidak sesuai. Tegangan penyusutan dalam pengelasan yang terjadi karena timbulnya lonjakan tegangan yang lebih besar yang disebabkan oleh perubahan sifat-sifat bahan pada sambungan terutama pada daerah terpengaruh panas HAZ (heat Affected Zone). Untuk mengetahui sejaumana pengaruh pemanasan paska pengelasan terhadap sifat  mekanik pada specimen besi tuang  kelabu dengan melakuka pengujian tarik dan pengujian kekerasan.Specimen uji besi tuang kelabu setelah dilakukan penyambungan dengan proses pengelasan mempunyai sifat mekanik kekeras 0,24%an lebih besar dari row material .Specimen uji besi tuang kelabu mengalami peningkatan kekerasan yang cukup siknifikan sebesar 36,75 % yaitu dari 89,16 HR menjadi 140,974 HB dengan proses heat treatment pada temperatur 730°C dan ditahan selama 60 menit .Specimen uji tanpa perlakuan panas heat treatment terjadi peningkatan kekuatan tarik sebesar 8,67% yaitu 90,87 N/mm²   untuk specimen uji yang di heat treatment dengan pendinginan udara dan 98,73% untuk specimen yang dilakukan penyambungan dengan pengelasan

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Muhammad Rasid, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Mesin POLSRI

Ibnu Asrafi, Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya

References

1.DeGarmo, E.P., Black,J.T. , A.Kohser, R ; E.Klamecki Barney, “Material and Processes in Manufacturing “, Wiley ,2002
2.Groover,M.P.,”Fundamentals of modern Manufacturing”,John Wiley and son, INC ,2007
3.H Van Vlack, L (Sriati Djaprie),” Ilmu dan Teknologi Bahan “, Edisi ke 5, Erlangga, 1984
4.Supriadi, H.,”Pengaruh Tingkat Kekasaran Permukaan Baja Tahan Karat AISI 304 Hasil Proses Sekrap Terhadap Laju Korosi Dalam Lingkunga Asam Sulfat”, Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 2008.http:// digilib.Unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp.gdl.res.2008, 25 Oktober 2009
5.Suharsimi,A., ”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek”, Edisi kelima, Rineka Cipta , Jakarta ,1997
6.Surdia Tata, Saito Shinroku,” Pengetahuan Bahan Teknik”, Edisi Kelima, PT. Pradya Paramitha , Jakarta,2000

Downloads

Published

2013-04-30

How to Cite

Rasid, M., & Asrafi, I. (2013). ANALISIS PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PASKA PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA BESI TUANG KELABU. AUSTENIT, 5(1). Retrieved from https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/austenit/article/view/802

Most read articles by the same author(s)