SOSIALISASI DAN DISKUSI PEMETAAN PENYAKIT DAN PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Kata Kunci:
Socialization, Geographic Information System, Disease Mapping, Public Health CenterAbstrak
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pemetaan penyebaran penyakit di wilayah kerja Puskesmas Alang–Alang Lebar, Kota Palembang. Masalah utama yang ditemukan adalah rendahnya pengetahuan terkait teknologi SIG serta terbatasnya pemanfaatan data terstruktur dalam pemantauan penyakit. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan sosialisasi dan diskusi mengenai hasil pemetaan berbasis SIG, dengan fokus pada pentingnya pemanfaatan data spasial dalam pencegahan dan penanganan penyakit. Kegiatan mencakup pengenalan konsep dasar SIG, pelatihan penggunaan perangkat lunak SIG sederhana, serta diskusi interaktif mengenai hasil pemetaan. Metode ini diharapkan membantu peserta memahami pola penyebaran penyakit dengan lebih jelas dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang konsep dan manfaat SIG, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan data kesehatan untuk mendukung pemantauan penyakit oleh Puskesmas. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem kesehatan masyarakat di wilayah Alang–Alang Lebar.
Referensi
[1] Kesehatan, K. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015. Jakarta : kemenkumham. Diambil kembali dari www.djpp.kemenkumham.go.id.
[2] KurniawatI, U. F., Handayeni, K. E., Nurlaela, S., Idajati, H., Firmansyah , F., Pratomoadmojo, N. A., & Septriadi, R. S. (2020). Pengolahan Data Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Kebutuhan Penyusunan Profil di Kecamatan Sukolilo . Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 190-197.
[3] Luthfia, A. R., & Alkhajar, E. N. (2019). Praktik Pelayanan Publik : Puskesmas Sebagai Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan . Jurnal Administrasi Publik , 71-81.
[4] Marianto, Daihan, D. U., & Ikawati, Z. (2023). Mapping Terhadap Penyakit Potensi Wabah di Indonesia Dalam Rangka Mendukung Upaya Deteksi dan Peringattan Dini (Sesuai UU 17 Tahun 2011). Jurnal Kewarganegaraan , 1879-1886.
[5] Purwoko, S., Cahyati, W. H., & Farida, E. (2020). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Analisis Sebaran Penyakit Menular TB BTA Positif di Jawa Tengah Tahun 2018. Seminar Nasional Pascasarjana 2020 (hal. 861-871). Semarang : Universitas Negeri Semarang .
[6] Rahmat , D. P., Antoni, D., & Suroyo, H. (2021). Sistem Informasi Geografis Pemetaan Area Menggunakan Arcgis . Jurnal nasional Ilmu Komputer , 257-267.
[7] Sitanggang, H. D., & Daswito , R. (2023). Urgensi Penerapan Teknologi Informasi Pada Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat . Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu (JITKT) , 1-5.
[8] Veritawati, I., Nova, S., & Mastra, R. (2020). Sistem Informasi Pemetaan Penyakit Demam berdarah Berbasis Informasi Geografis . Journal of Informatics and Advanced Computing.
[9] A. Rahmat, Y. Antoni, and A. Suroyo, “Pemanfaatan ArcGIS untuk pemetaan penyakit berbasis spasial,” Jurnal Geomatika Indonesia, vol. 9, no. 1, pp. 55–63, 2021.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






