SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH COCOFIBER SEBAGAI BETON RINGAN KONSTRUKSI PERUMAHAN PALEMBANG
Kata Kunci:
Coconut Fiber, Lightweight Concrete, Building Construction, Housing.Abstrak
Kota Palembang sebagai salah satu wilayah metropolitan di Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk yang sejalan dengan pertumbuhan pembangunan hunian perkotaan. Lingkungan permukiman di kota ini cenderung padat, terutama di kawasan dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Kondisi ekonomi yang terbatas seringkali menjadi kendala bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan hunian, padahal rumah memiliki peran sosial sebagai simbol status, ukuran kemakmuran, dan juga sarana investasi (Cahyana, 2002). Fungsi rumah sebagai tempat tinggal mencakup pemenuhan ruang yang memadai untuk seluruh aktivitas penghuni sehingga kegiatan sehari-hari dapat berjalan lancar (Hindarto, 2007). Selain itu, pemanfaatan material alami dalam konstruksi bangunan menjadi penting, salah satunya adalah limbah serat sabut kelapa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai penggunaan limbah serat sabut kelapa sebagai bahan campuran beton pada konstruksi hunian di Perumahan The Eve Residence, Lubuk Bakung, yang dikelola oleh CV. Kyara Group Palembang.
Referensi
[1] Badan Standarisasi Nasional, Spesifikasi Matra Ruang dan Rumah Tinggal, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 1990.
[2] Badan Standarisasi Nasional, Tata cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2004.
[3] Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Lampiran I Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat, dalam Pedoman Teknik Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (9Rs Sehat), Jakarta: Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia, 2002.
[4] Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Rumah Ber-SNI: Membangun Rumah Sejahtera, Kabupaten Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum, 2021.
[5] Rully, “Merencanakan dan Merancang Rumah Tinggal yang Optimal,” Teknik Sipil dan Arsitektur, vol. 15, no. 19, 2014.
[6] T. T. Surowiyono, Dasar Perencanaan Rumah Tinggal, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.
[7] M. S. Suryo, “Analisa Kebutuhan Luas Minimal Pada Rumah Sederhana Tapak di Indonesia,” Jurnal Permukiman, pp. 116–123, 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






