PEMANFAATAN KULIT PISANG KEPOK DAN KAPUK  JADI KERTAS ORGANOSOLV NATRIUM HIDROKSIDA

Aisyah Suci Ningsih; Sofiah; Desti Lidya; Amrullah

Penulis

Aisyah Suci Ningsih Polsri
Sofiah Polsri
Desti Lidya Polsri
Amrullah Polsri

Kata Kunci:

Paper, Banana Peel, Waste Paper, Organosolv.

Abstrak

Seiring pertumbuhan populasi, permintaan kertas meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan kebutuhan kayu sebagai bahan utama. Untuk meminimalisir biaya produksi yang meningkat karena terbatasnya pasokan kayu, kertas yang diproduksi dari bahan limbah alami menghadirkan alternatif yang layak. Kulit pisang (Musa balbisiana) dan serat kapuk (Ceiba petandra), keduanya tinggi selulosa, dapat berfungsi sebagai bahan baku utama untuk produksi pulp. Studi ini menyelidiki pemanfaatan kulit pisang dan limbah kapuk sebagai bahan utama untuk pembuatan kertas, menggunakan metode inovatif yang berbeda dari teknik konvensional. Proses produksi menerapkan metode organosolv dengan berbagai rasio kulit pisang terhadap kapuk (3g:7g, 4g:6g, 5g:5g, 6g:4g, 7g:3g) dan berbagai kombinasi pelarut NaOH-metanol (525ml:0ml, 450ml:0ml, 375ml:0ml, 300ml:0ml, 225ml:0ml). Kertas diproduksi melalui hidrolisis kulit pisang dan serat kapuk dengan pelarut yang sesuai dan katalis asam sulfat, diikuti dengan pemutihan dan pembentukan lembaran dengan penambahan perekat pada pulp. Hasil optimum dicapai pada formula 10, dengan rasio kulit pisang terhadap kapuk sebesar 7g:3g dan NaOH terhadap metanol 225ml:0ml, menghasilkan gramatur 190,41g/m² dan kadar abu 2,295%. Semua variasi yang diuji memenuhi standar mutu SNI 8218:2015.

Referensi

[1] A. Rahmayanti, M. Yerizam, dan E. Dewi, "Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Jagung sebagai Bahan Baku Pulp dengan Proses Organosolv," Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia, vol. 3, no. 4, pp. 349–354, 2022.

[2] A. Mardhiah dan M. Jannah, "Pembuatan Kertas Kraft dari Ampas Tebu (Saccaharum Oficinarum) Menggunakan Metode Organosolv," Jurnal Edukasi Kimia, vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2016.

[3] A. Holm dan R. Niklasson, The Effect on Wood Components During Soda Pulping, Gothenburg: Chalmers University of Technology, 2018.

[4] A. Yosephine, V. Gala, A. Ayucitra, dan E. S. R., "Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran," Jurnal Teknik Kimia Indonesia, vol. 11, no. 2, pp. 94–100, 2012.

[5] A. M. Fuadi dan F. Ataka, Pembuatan Kertas dari Limbah Jerami dan Sekam Padi dengan Metode Organosolv, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2020.

[6] A. D. Anggoro dan F. Rhohman, "Analisa Komposisi Bahan Penyusun Kertas Medium Fluting, Brown Kraft dan Test Liner," Jurnal Mesin Nusantara, vol. 4, no. 2, pp. 100–107, 2021.

[7] A. G. Axel, M. Farid, dan H. Ardhyananta, "Isolasi Selulosa dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Nano Filler Komposit Absorpsi Suara Analisis FTIR," Jurnal Teknik ITS, vol. 6, no. 2, 2017.

[8] Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 8218:2015 Tentang Syarat Mutu Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan, Jakarta: BSN, 2015.

[9] C. Sistorus, L. Sukeksi, dan A. Junianto, "Ekstraksi Kalium dari Kulit Buah Kapuk (Ceiba Pentandra)," Jurnal Teknik Kimia USU, vol. 7, no. 2, 2018.

[10] J. Kelana, Pengaruh Volume Lindi Putih yang Digunakan Terhadap Kadar Lignin Pulp pada Proses Pemasakan di Digester, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2010.

[11] K. Syamsu, L. Haditjaroko, G. Irca, dan H. Roliadi, "Campuran Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Selulosa Mikrobial Nata de Cassava dalam Pembuatan Kertas," Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, vol. 19, no. 1, pp. 14–21, 2014.

[12] R. Mardiyati, R. R. Rizkiansyah, S. Arif, dan R. Suratman, "Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Pembuatan Mikrokristalin Selulosa," Jurnal Sains Materi Indonesia, vol. 17, no. 4, pp. 172–177, 2016.

[13] M. A. K., G. D. R., T. Cantikasari, dan S. G. Van L., "Pembuatan Kertas dari Limbah Pohon Ketapang dengan Metode Delignifikasi," Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2017.

[14] P. A. Lestari dan S. Tjahjani, "Pemanfaatan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba Petandra) sebagai Campuran Briket Sekam Padi," UNESA Journal of Chemistry, vol. 4, no. 1, 2015.

[15] P. D. S. K. dan S. Sugesty, "Pembuatan Pulp Kraft dari Kapuk dan Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Baku Kertas Khusus," Jurnal Dinamika Penelitian Industri, vol. 20, no. 2, pp. 108–118, 2018.

[16] P. Novianti dan W. A. E. S., "Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Alami dengan Metode Pemisahan Alkalisasi," Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2016.

[17] S. A. Ayuningtiyas, F. D. Desiyana, dan S. MZ, "Pemanfaatan Karboksimetil Selulosa dari Kulit Pisang Kepok dengan Variasi Konsentrasi Natrium Hidroksida, Natrium Monokloroasetat, Temperatur dan Waktu Reaksi," Jurnal Teknik Kimia USU, vol. 6, no. 3, 2017.

[18] I. A. Dewi, A. Ihwah, H. Y. S., dan A. A. N. K., "Optimasi Proses Delignifikasi Pelepah Pisang untuk Bahan Baku Pembuatan Kertas Seni," Malang: Universitas Brawijaya, 2018.

[19] S. Syamsul, "Pembuatan Pulp dari Batang Pisang," Jurnal Teknologi Kimia Unimal, vol. 4, no. 2, pp. 36–50, 2015.

[20] W. E. Anjani, "Pemanfaatan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pulp dengan Metode Soda," Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya, 2014.

[21] Y. Kondo dan M. Arsyad, "Analisis Kandungan Lignin, Sellulosa dan Hemiselluosa Serat Sabut Kelapa Akibat Perlakuan Alkali," Jurnal Penelitian, vol. 5, no. 2, pp. 94–97, 2018.

[22] Y. A. P., S. Susyana, A. Antaresti, dan E. S. R., "Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif," vol. 9, no. 1, pp. 12–21, 2010.

[23] Y. Ristianingsih, N. Anggreani, dan A. Fitriani, "Proses Pembuatan Kertas dari Kombinasi Limbah Ampas Tebu dan Sekam dengan Proses Soda," Chempublish Journal, vol. 2, no. 2, 2018.

[24] Y. E. P., E. Kurniasih, R. Fauzan, dan S. Riskina, "Pembuatan Kertas dari Selulosa Mikrobial Nata De Coco dengan Metode Organosolv," Jurnal Reaksi, vol. 15, no. 2, 2017.

[25] Y. Allita, V. Gala, A. A. Citra, dan E. S. R., "Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran," Jurnal Teknik Kimia Indonesia, vol. 11, no. 2, 2012.