PENILAIAN KONDISI BANGUNAN SEKOLAH PASCA GEMPA BUMI (STUDI KASUS PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT)
Keywords:
gempa bumi, tingkat kerusakan, bobot penilaianAbstract
Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dideteksi kapan terjadi dan berapa besar kekuatannya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa pada daerah yang ditimpanya. Disamping menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, jumlah kerusakan infrastruktur seperti gedung, jalan dan jembatan dan juga bangunan perumahan penduduk serta fasilitas umum lainnya juga tidak sedikit. Kajian ini hanya akan membahas dampak gempa terhadap kerusakan bangunan sekolah, khususnya bangunan SMP yang tersebar di berbagai lokasi yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat. Fokus kajian lebih ditujukan pada penilaian kondisi bangunan yang dilakukan dengan survey langsung dan dianalisa pembobotan untuk menentukan tingkat kerusakannya; rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan atau roboh. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder yang diperoleh dari hasil survey verifikasi kondisi kerusakan bangunan SMP di wilayah kabupaten Padang Pariaman provinsi Sumatera Barat. Hasil penilaian ini dapat dijadikan dasar penentuan besar-kecilnya biaya rehabilitasi yang dibutuhkan bagi setiap sekolah tersebut. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dari 17 SMP yang disurvey, untuk ruang kelas 17.6% rusak ringan, 41.2% rusak sedang dan 41.2% rusak berat. Untuk bangunan perpustakaan, dari 17 sekolah yang disurvey, baru 12 sekolah yang memiliki ruang perpustakaan dengan kondisi 16,7% rusak ringan, 41,7% rusak sedang dan 41.6% rusak berat. Bangunan laboratorium sebanyak 13 SMP yang memiliki fasilitas laboratorium dengan kondisi 23% rusak ringan, 38.5% rusak sedang dan 38.5% rusak berat. Sedangkan untuk bangunan WC siswa sebanyak 18.75% rusak ringan, 18.75% rusak sedang dan selebihnya rusak berat atau roboh.