PENGARUH PENGGUNAAN ASPAL MODIFIKASI LIMBAH PLASTIK HDPE TERHADAP PERUBAHAN SUHU PADA LASTON AC-WC ( 14-21 )
Abstract
Kerusakan jalan telah menjadi permasalahan umum yang biasa dihadapi karena hampir di setiap daerah memiliki jalan yang rusak. Beberapa hal yang menjadi penyebab kerusakan jalan di Indonesia antara lain karena kualitas jalan yang kurang baik, situasi iklim di Indonesia yang tropis dan kondisi drainase jalan yang tidak memadai. Aspal merupakan salah satu material yang dapat digunakan untuk membuat jalan raya. Untuk meningkatkan mutu aspal dibutuhkan bahan dasar lain salah satunya dengan memberikan bahan tambah dalam campuran yang sifatnya mampu mengatasi kelemahan yang dimiliki aspal, contohnya plastik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik Marshall akibat penambahan plastik HDPE pada campuran AC-WC dengan mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Untuk penelitian ini dilakukan pemeriksaan sifat fisik aspal, agregat serta plastik terlebih dahulu yang dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO). Dari hasil pengujian diperoleh nilai KAO sebesar 5,6%. Variasi penambahan plastik HDPE pada campuran AC-WC yang digunakan adalah 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% terhadap Kadar Aspal Optimum (KAO). Temperatur dan waktu perendaman benda uji ke dalam waterbath yang digunakan adalah 60oC, 70 oC, 80 oC selama 30 menit, dan 60 oC selama 24 jam.Hasil penelitian menunjukkan kadar plastik yang dapat digunakan pada campuran AC-WC modifikasi untuk suhu perendaman 60° selama 30 menit adalah 0-1,5%, suhu perendaman 70° selama 30 menit adalah 0,1-1,5%, suhu perendaman 80° selama 30 menit adalah 1-3%, suhu perendaman 60° selama 24 jam adalah 1,5-3% karena tahan terhadap perubahan suhu dan iklim serta memenuhi spesifikasi Bina Marga.