“MENJAGA MARWAH” INSENTIF PERPAJAKAN YANG BERDAMPAK PADA PENERIMAAN PAJAK DI INDONESIA TAHUN 2019

Authors

  • NOOR SAFRINA POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
  • Akhmad Soehartono Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gresik Utara
  • Aura Asrina Savitri Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.3865134

Abstract

Tax is one of the reliable state revenues. To optimize tax revenue as a source of state revenue, there needs to be excellent service for each taxpayer. The shadows of the lack of tax revenue continue to lurk. Tax revenue performance, which is the biggest contributor to state revenue, began to slow down.               This paper wants to reveal whether the various forms of tax incentives are indeed an urgent need for investors? The provision of tax incentives will indeed suppress the performance of tax revenue. Tax incentives are a determinant of investment activities, but not the only one. Do not let the core of the problem be in another domain, but tax incentives are used as a solution.               The results of this paper are in the form of an analysis of literature studies that in a broad perspective, temporary tax incentives have a greater short-term impact than permanent policies. Tax incentives are a necessary requirement to spur investment but are not sufficient to reach sustainable economic growth. In essence, the government must "maintain the spirit" of tax incentives by dedicating them in the corridor of improving the investment climate. And in this era of economic transparency and conducive democracy, domestic policy makers should be able to issue policies that are supposed to apply (ius constitutum) should not apply (ius constituendum) so that "marwah" tax incentives can be maintained justice and benefit that can felt by all Indonesian people. Keywords: Tax Incentives, Marwah, State Revenue, Goverment of PolicyPajak adalah salah satu penerimaan negara yang andal. Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak sebagai sumber penerimaan negara, perlu ada layanan yang sangat baik untuk setiap wajib pajak. Bayang-bayang kurangnya penerimaan pajak terus mengintai. Kinerja penerimaan pajak, yang merupakan penyumbang terbesar bagi penerimaan negara, mulai melambat.               Tulisan ilmiah ini ingin mengungkapkan apakah berbagai bentuk insentif pajak memang merupakan kebutuhan mendesak bagi investor? Pemberian insentif pajak memang akan menekan kinerja penerimaan pajak. Insentif pajak merupakan penentu kegiatan investasi, tetapi bukan satu-satunya. Jangan biarkan inti masalah berada di domain lain, tetapi insentif pajak digunakan sebagai solusi.Hasil dari tulisan ilmiah ini adalah dalam bentuk analisis studi literatur dalam perspektif luas, dimana insentif pajak temporer memiliki dampak jangka pendek yang lebih besar daripada kebijakan permanen. Insentif pajak merupakan persyaratan yang diperlukan untuk memacu investasi tetapi tidak cukup untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Intinya, pemerintah harus "menjaga marwah" insentif pajak dengan mendedikasikan mereka dalam meningkatkan iklim investasi. Dan di era transparansi ekonomi dan demokrasi yang kondusif ini, pembuat kebijakan dalam negeri harus dapat mengeluarkan kebijakan yang seharusnya berlaku (ius constutumum) bukan sebaiknya berlaku (ius constituendum) agar “marwah” insentif pajak dapat terjaga keadilan dan kemaslahatannya yang dapat dirasakan seluruh  rakyat Indonesia. Kata kunci: Insentif Pajak, Marwah, Penerimaan Negara, Kebijakan Pemerintah

Downloads

Published

2020-05-28

How to Cite

SAFRINA, N., Soehartono, A., & Savitri, A. A. (2020). “MENJAGA MARWAH” INSENTIF PERPAJAKAN YANG BERDAMPAK PADA PENERIMAAN PAJAK DI INDONESIA TAHUN 2019. Jurnal Riset Terapan Akuntansi, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.5281/zenodo.3865134