PENGOLAHAN LIMBAH SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK ORGANIK SEKAM BAKAR DI DESA MERAH MATA
Kata Kunci:
Waste, rice husk, organic fertilizer, community service, BanyuasinAbstrak
Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas warga dalam memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan baku pupuk organik sekam bakar. Sasaran program adalah masyarakat dengan latar belakang pendidikan dan kondisi ekonomi yang beragam. Pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahapan utama: (i) Presentasi dan Sosialisasi, yaitu penyampaian informasi mengenai manfaat pupuk organik sekam bakar serta teknik pengolahan limbah sekam padi, yang dipaparkan secara langsung dan didukung media flyer; (ii) Pelatihan Praktik, berupa pendampingan masyarakat dalam proses pembuatan pupuk organik sekam bakar; dan (iii) Diskusi Interaktif, sebagai wadah tanya jawab terkait materi yang telah diberikan. Melalui kegiatan ini diharapkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah sekam padi meningkat, sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah, mendukung hasil pertanian, serta memberikan dampak positif pada produktivitas dan ekonomi keluarga.
Referensi
[1] Nurmalasari, A., dkk.(2021). Pengomposan Jerami Padi untuk Pupuk Organik dan Pembuatan Arang Sekam sebagai Media Tanam dalam Demplot Kedelai. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services. 5(2), 102-109
[2] Marlina, N., & Rusnandi, D. (2007). Teknik aklimatisasi planlet anthurium pada beberapa media tanam. Buletin Teknik Pertanian, 12(1), 38-40.
[3] Nopriyanti, A., Siregar, C., & Mindalisma, M. (2020). Uji pemberian bahan organik terhadap beberapa varietas tanaman kedelai (Glycine max L. Merril) pada tanah Sub soil inceptisol Kwala Bekala Sumatera Utara. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 8(2), 158- 164.
[4] Nurlisan, N., Rasyad, A., & Yoseva, S. (2014). Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 1(1). https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPE RTA/article/view/2666
[5] Setiawan, F. (2021). Kandungan dan manfaat tersembunyi dari arang sekam. Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Bangka Selatan.https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/d etail/964 kandungan-dan-manfaat- tersembunyi-dari-arang-sekam
[6] Setyorini, D., Saraswati, R., & Anwar, E. K. (2006). Kompos. In D. A. Suriadikarta & R. D. M. Simanungkalit (Eds.), Pupuk organic dan pupuk hayati. Balai Besar Penelitiandan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-78/buku mainmenu-85/848-org
[7] Sholeh, M. S., & Ringgih, D. (2017). Efektivitas pemupukan terhadap produktivitas tanaman padi pada lahan marginal di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 10(2), 133-138.https://doi.org/10.21107/agrovigor.v10i2.3 172
[8] Soemeinaboedhy, I. N., & Tejowulan, R. S. (2007). Pemanfaatan berbagai macam arang sebagai sumber unsur hara P dan K serta sebagai pembenah tanah. Agroteksos, 17(2), 114-122.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






