PENYIMPANAN DAN PEMANFAATAN ENERGI HIDROGEN HASIL PRODUKSI REAKTOR ALUMINIUM CORROSION AND ELECTROLYSIS SEBAGAI BAHAN BAKAR INTERNAL COMBUSTION ENGINE DAN PENGELASAN LOGAM

Authors

  • Erlinawati Erlinawati

Keywords:

Energi Hidrogen, Internal Combustion Engine, Konsumsi Energi

Abstract

Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor berbahan bakar hidrokarbon sudah pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Salah satu alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar konvensional adalah hidrogen. Metode yang digunakan untuk menghasilkan hidrogen dalam penelitian ini yaitu dengan cara elektrolisis dan reaksi korosi aluminium. Gas hidrogen dipilih sebagai bahan bakar dikarenakan gas hidrogen tidak menghasilkan emisi COx seperti bahan bakar hidrokarbon umumnya. Adapun penyimpanan hidrogen dengan menggunakan metode adsorpsi pada material berpori seperti karbon aktif dan zeolit untuk meningkatkan energi hidrogen yang tersimpan di storage. Energi hidrogen tertinggi dengan adsorben zeolit pada tekanan 1,7 kg/cm2 dan temperatur 35oC sebesar 9,4365 J/L dan paling rendah tanpa adsorben pada tekanan 0,25 kg/cm2 dan temperatur 33,5oC sebesar 0,9761 J/L. Adapun metode pengujian Internal Combustion Engine yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengamati kerja yang dihasilkan oleh Internal Combustion Engine serta mengukur jumlah bahan bakar yang digunakan. Efisiensi kerja merupakan salah satu parameter kualitas suatu mesin konversi energi, dalam hal ini efisiensi kerja Internal Combustion Engine. Adapun hasil penelitian menunjukan efisiensi kerja yang dihasilkan oleh Internal Combustion Engine berkisar antara 25,7–28,4%. Semakin besar laju alir hidrogen maka kerja yang dihasilkan juga semakin besar.Untuk konsumsi energi tertinggi terjadi pada proses pemotongan logam baja. Hal ini dikarenakan baja memiliki tingkat kekerasan atau titik leleh yang lebih tinggi yaitu sebesar 1540°C sedangkan titik leleh aluminium 660,3°C dan besi 1538°C, untuk spesific fuel consumption tertinggi terjadi pada proses pemotongan aluminium. Hal ini disebabkan karena aluminium memiliki densitas yang paling kecil yaitu sebesar 2,7 gr/cm3 dibandingkan dengan baja sebesar 7,85 gr/cm3 dan besi sebesar 7,75 gr/cm3.

Published

2017-07-01