PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS PADA PEMBUATANBIODIESEL MELALUI TRANESTERIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN NAOH SEBAGAI KATALIS

Authors

  • Siti Chodijah Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Adi Putra Harmansyah Politeknik Negeri Sriwijaya

Keywords:

Minyak goreng, Oleo stearin, Pemanasan berulang

Abstract

Dalam proses penggorengan minyak goreng berfungsi sebagai medium penghantar panas, penambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan makanan. Lemak yang paling baik untuk digunakan adalah oleo stearin atau lemak nabati dihidrogenasi dengan titik cair 35 – 400C seperti, minyak kelapa, kacang tanah dan minyak sawit. Minyak yang termasuk golongan setengah mengering (semi drying oil) seperti minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari tidak dapat digunakan sebagai minyak goreng. Hal ini disebabkan karena minyak tersebut jika terjadi kontak dengan udara suhu tinggi akan cepat terjadinya oksidasi sehingga berbau tengik. Pemanasan minyak secara berulang – ulang pada suhu tinggi dan waktu yang cukup lama akan menghasilkan senyawa polimer yang berbentuk padat dalam minyak. Minyak yang telah rusak tidak hanya mengakibatkan kerusakan nilai gizi tetapi juga merusak tekstur flavor dari bahan pangan yang digoreng. (Saefudin. A, UGM 2005).

Author Biographies

Siti Chodijah, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Adi Putra Harmansyah, Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Downloads

Published

2011-03-01