MODEL INVENTARISASI ASET UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Keywords:
InventarisasiAbstract
Penelitian dengan judul “Model Inventarisasi Aset Untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)†bertujuan untuk memberikan model inventarisasi aset yang tepat kepada PAUD agar PAUD dapat mengelola dan memelihara asetnya lebih baik guna menunjang terciptanya pendidikan yang lebih baik sehingga dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis pengolahan menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah model inventarisasi yang sesuai untuk PAUD, yaitu pencatatan data aset secara lengkap ke dalam Kartu Inventarisasi Barang, Kartu Inventarisasi Ruang, Daftar Mutasi Barang. Setelah pencatatan inventaris, maka aset dilaporkan secara periodik agar data aset PAUD selalu mutakhir.
References
Creswell, John W. (2009). Research Desain: Qualitative, Quantitative, and Mix Methods Approaches. London: Sage Publications, Inc.
Hastings, Nicholas A.J, (2010), Physical Asset Management, Verlag London: Springer
Sugiama, A.G. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen (Edisi pertama). Bandung: Guardaya Intimarta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Landasan Normatif:
Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 19 tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).