PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PEMBENTUK PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN FOOTWEAR MEREK “Xâ€
Keywords:
Customer’s Buying behaviour, Culture, Social, Personal, PsychologicalAbstract
This research is to test that culture, social, personal and psychological factors will affect to customer’s buying behaviour towards “X†Footwear products. Culture factor consists of color, flat heels, community acceptance; Social factor in this research consists of family, friend and community; personal factor includes model, lifestyle, quality, price, need and interest; psychology is supported by recommendation, good using experience, product availability, and eagerness to try new brand. The respondents were taken in Central Java. Using multiple regression linear analysis, this research shows the result that physicological factor has the biggest and most significant influence towards the consumer’s behaviour at 0.000for t-test, followed by social (sig t = 0.033), culture (sig t=0.038) and personal factor (sig t=0.046).
References
Kuncoro,Mudrajad.2009, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi tiga. Jakarta :Erlangga.
Kotler,Philip dan Amstrong, Gary. 2008, Prinsip-prinsip pemasaran-12th edition. Jakarta : Erlangga.
Kotler & Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks
Sukardi kodrat,david.2009. Manajemen Strategi.graha ilmu.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).