PEMBUATAN BETON RINGAN TANPA PASIR UNTUK BETON TAK BERTULANG

Authors

  • Akhmad Mirza Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Amiruddin Amiruddin Politeknik Negeri Sriwijaya

Abstract

Pemakaian beton ringan tanpa butiran halus sebagai suatu alternatid dalam pekerjaan beton pada struktur sederhana seperti untuk rumah tinggal, hal ini juga dimaksudkan supaya dapat menghemat biaya, untuk itu perlu adanya pedoman pelaksanaan pembuatan beton ringan tanpa agregat halus. Dan yang menjadi permasalahan sekarang belum diketahuinyaproporsi campuran yang tepat, mutu kuat tekan , yang dapat dicapai, dan pelaksanaan pembuatan yang baik. Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada penelitian sifat-sifat fisik dari agregat kasar, rancangan campuran, dan pengujian kuat tekan.                Dari uraian diatas, dengan kondisi ekonomi sekarang ini dan banyaknya tersedia agregat alam di Sumatera Selatan yaitu kerikil jagung, dimanfaatkan oleh masyarkat untuk beton ringan yang murah perlu terlebih dahulu diketahui dengan mengetahui proporsi campuran, mutu kuat tekan yang dapat dihasilkannya, dan cara pelaksanaaan pembuatan yang baik sesuai dengan dengan Standar Nasional Indonesia selain dari itu tujuan dari penelitian ini untuk membuat suatu metode/formula/cara yang baik dalam merancang beton tanpa butiran halus.Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan teknologi beton dan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai prilaku beton bagi staf pengajar dan mahasiswa Politeknik Jurusan Teknik Sipil dan juga dapat dipakai oleh industri – industri kecil yang memproduksi beton cetak.Dari hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata kuat tekan, standarisasi. dan persantase penyimpanannya, dari sini dapat diambil suatu kesimpulan disusun secara sistematis. Pengujian ini lakukan dengan enam jenis.macam perbandingan campuran yaitu 1:5, 1:6, 1:7, 1:8, 1:9, 1:10 jenis campuran dibuat dengan F.a.s yang berbeda yaitu 0,30 sampai 0,6 dengan ring 0,05 dan agregat yang dipakai sususnan butirn lolos saringan 10 mm, yang masing-masing perlakuan dibuat 3 buah benda uji kubus 15x15x15 cm.Berdasarkan hasil pengujian ini dapat dijelaskan hal-hal penting sebagai berikut:Kuat tekan yang terbesar didapat pada campuran 1 : 5 FAS 0,35 yaitu sebesar 473,9 Kg/cm2 dan yang terendah pada campuran 1 : 10 FAS 0,60 yaitu sebesar 54 Kg/cm2 , dengan semakin besar perbandingan campuran dan FAS semakin besar maka mutu betonsemakin menurun.Dari berat benda uji yang diteliti didapat Bj rata-rata 2200 kg/m3, berarti ini menunjukan masih termasuk dalam rentang beton normal yaitu Bj 1800 s/d 2400 kg/m3 , maka asumsikan tidak terbukti akan dapat mengurangi bobot secara siqnifikan kecuali bila Bj material batunya sudah ringan.

Author Biographies

Akhmad Mirza, Politeknik Negeri Sriwijaya

Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Amiruddin Amiruddin, Politeknik Negeri Sriwijaya

Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Downloads

Published

2015-03-05